@bangkuta socius

Kamis, 01 Desember 2011

Jangan melanggar suara hati

Selama ini,orang sering mendapat rujukan tentang praktik ekonomi yang bersih dari negara seperti Amerika Serikat. Rupanya,praktik yang di idealkan itu beberapa waktu belakangan ini di landa keruntuhan. Pasar modal yang dulu selalu punya predikat baikdan jujur, kini menjadi sebuah tanda tanya, karena beberapa perusahaan yang dulunya terdaftar di wall street terbongkar ketidak layakan praktiknya. Jatuhnya Enron,yang di susul dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan. dot.com di wall street 2000-2001,sebagai akibat tindakan penyelewengan koorporatis lainnya. Kegelisahan semakin terasa di dunia bisnis Amerika saat itu. Ketidak percayaan kalangan pebisnis pada intuisi finansial semakin meruncing. Permasalahan demi permasalahn seakan terkuak kebobrokannya.
Dorongan berlebihan untuk mencapai sesuatu yang di inginkan,seperti harta,kedudukan dan kehormatan, dengan mengabaikan keseimbangan hukum ketetapan Tuhan, hanya akan menghasilkan kehancuran. Misalnya,dorongan untuk menjadi yang terbesar tanpa mempedulikan keadilan,dan faktor-faktor lain,akan mengakibatkan seluruh sistem terganggu. Saya yakin, jauh dalam hati kecil mereka di Enron,kehancuran itu sebenarnya telah di ketahui.Namun,mereka mengabaikan suara hati yang sebenarnya membisikan informasi tersebut. Di sini di butuhkan kecerdasan emosi.perhitungan di atas kertas ,mungkin saja semua tampak baik dan sempurna,namun sering kali hati yang jernih menyuarakan informasi yang berbeda.Otak yang mampu membuat alasan apa saja yang logis,sehingga siapapun bisa menerima argumentersebut.Namun, suara hati tidak akan pernah berbohong,dan akan jujur untuk mengilhami yang sebenarnya,karena dia adalah cerminan sifat Tuhan yang Maha Benar.
Menurut 





0 komentar:

Posting Komentar