@bangkuta socius

Selasa, 13 Desember 2011

SKRIPSI


setiap mahasiswa pastilah akan menempuh yang namanya skripsi. hal ini tidak mungkin lepas dari dunia mahasiswa tingkat akhir untuk mendapatkan sebuah gelar, masa-masa mengerjakan skripsi adalah masa paling sulit dalam dunia mahasiswa namun hal ini akan mendidik seorang mahasiswa untuk menjadi lebih baik untuk meniti masa depan, jadi buat mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh skripsi selamat berkutat dengan data-data dan menikmati nyanyian printer melewati hari-hari yang sulit.
tidak sedikit mahasiswa yang menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama skipsi yang akan mengantarkan mereka pada sebuah pengakuakn besar atas jerih payah bertahun-tahun di universitas maupun sekolah tinggi
berikut ini sebuah contoh skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan karyawan akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbah rumah sakit (Yuliansah, 1996).
Sampah atau limbah rumah sakit dapat mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif Selain itu, karena kegiatan atau sifat pelayanan yang diberikan, maka rumah sakit menjadi sumber segala macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi penyakit karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit. Di tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection), melalui kontaminasi benda-benda ataupun melalui serangga (vector borne infection) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum (Suwarso, 1996).
Ada beberapa metode standart dalam penentuan amoniak dalam air antara lain yaitu kolorimetri, titrimetri, dan metode instrumental dengan elektroda membran selektif terhadap amoniak (Radojevic dan Vladimir, 1999). Pada cara kolorimetri ada dua macam metode yang dapat digunakan yaitu metode Nessler dan phenat (Mahbub, dkk, 1986). Prinsip penentuan kadar amoniak dengan metode Nessler adalah amoniak direaksikan dengan reagen Nessler (K2HgI4) dalam suasana basa membentuk senyawa kompleks berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Reagen dibuat dari campuran KI dan HgI2. Intensitas warna yang terjadi akan sebanding dengan kosentrasi amoniak dalam sampel dan serapannya diukur pada spektrofotometi pada panjang gelombang 420 nm (Baker. Et.All, 1992).

Spektrofotometri UV-Vis adalah metode yang banyak digunakan dalam analisis lingkungan karena luas penggunaannya yaitu banyak bahan kimia anorganik dan organik menyerap pada daerah UV, memiliki sensivitas, akurasi, dan selektivitas yang tinggi, sedeharna dan mudah untuk digunakan (Radojovic dan Vladimir, 1999).


0 komentar:

Posting Komentar