Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997).
Dari sini dapat dikatakan atau ditunjukkan bahwa organisasi memiliki
unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1). Sistem.
Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system.
2). Pola Aktivitas
Bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan
secara relative teratur dan cenderung berulang.
3). Sekelompok Orang.
Organisasi adalah kumpulan orang-orang.
4). Tujuan.
Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan.
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen mendefinisikan organisasi sebagai
kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk
mencapai
tujuan bersama. Dalam pengertian ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1). Tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi. Tujuan ini menjadi
“jiwa” organisasi.
2). Proses yang mengubah masukan/sumber daya yang dimiliki menjadi
keluaran/hasil sebagaimana diinginkan.
3). Pembagian pekerjaan di antara anggota. Termasuk di sini adalah pembagian
tugas dan wewenang secara horizontal maupun vertical.
4). Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan
efisien. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi.
Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita
dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara
sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja,
warga negara dll.
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan
organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan
yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Dari dua definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani
kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih
dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan
lingkungan di mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan.
Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari
individu, kelompok individu, struktur dan proses organisasi. Gibson,
Ivancevich,dan Donnelly menggambarkan
model organisasi sbb:
Perilaku di dalam organisasi: Individu Perilaku dan perbedaan individu Teori
motivasi dan aplikasinya Imbalan, hukuman, dan disiplin Stress dan individu
Perilaku dalam organisasi: kelompok dan pengaruh antar pribadi
Perilaku kelompok Perilaku antar-kelompok dan penanganan
Konflik Kekuasaan dan politik Kepemimpinan Struktur organisasi, Desain
organisasi, Desain pekerjaan
Proses organisasi, Komunikasi Pengambilan keputusan, Evaluasi prestasi kerja
Sosialisasi/karier
Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan
variabel dapat mempengaruhi perilaku organisasi dan perilaku individu. Setiap
perubahan pimpinan, perubahan struktur dan proses organisasi dll pasti
mempunyai pengaruh dalam perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik
mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini berfungsi sebagai dasar
acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di atas dibangun
dengan dasar visi dan misi organisasi.
Organisasi merupakan wadah atau tempat persekutuan dua orang atau lebih manusia
yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Orang mendirikan organisasi
karena, banyak alasan antara lain karena organisasi dapat melakukan suatu
kegiatan yang tidak mungkin dilakukan seorang diri. Organisasi sangat penting
dalam kehidupan masyarakat, karena dapat memberikan berbagai keuntungan maupun
dapat memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Disamping organisasi dipandang sebagai wadah, organisasi juga dapat dipandang
sebagai proses manusia untuk berinteraksi dan bereaksi melakukan berbagai
aktifitas masing-masing. Karakteristik penampilan oraganisasi ditentukan oleh
manusianya sendiri, karena manusia dalam organisasi memiliki dua karakter
utama, yaitu perilaku(behavior) dan gaya(style). Dua karakter manusia ini dalam
sebuah organisasi sangat
dipengaruhi oleh kejiwaan (psychology) atau roh manusia.
Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat senantiasa
berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk tidak tergilas dari
pesaing organisasi lainnya maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka peran dua karakter manusia tersebut diatas sangat menentukan
kekuatan suatu organisasi sebagai berikut :
1. Memisahkan tugas-tugas secara tegas dan jelas setiap anggota organisasi
sehingga pelaksanaannya dapat berhasil guna dan berdaya guna.
2. Memperkenal standar yang harus dipedomani,baik yang berkaitan dengan metode
kerja ,maupun kontrol kerja dalam organisasi.
3. Menetapkan upah atau gaji sebagai rangsangan manusia dalam organisasi secara
adil,sebagai alat pemotivasi untuk berkarya lebih giat lagi.
2. Pengertian Perilaku Keorganisasian
A. Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997)
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang
meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam
organisasi.
B. Keith Davis dan John Newstrom (1985)
Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di
dalam organisasi.
C. Gibson dan kawan-kawan (1996)
Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan
saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan,
menganalisa akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dna
sasaran serta strategi.
D. Stephen P.Robins (2001)
Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan
struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan
menerapkan pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulannya yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku
keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang
dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi
kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap
pekerjaan, terhadap
rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
E. Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan
aplikasi
dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam
organisasi.
“Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about
how
people, individuals, and groups act in organizations”
Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari
seorang manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim
sosial (system approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber
daya manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi.
Sikap – sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap
karyawan
terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
F. Mathis-John H. Jackson,
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima
tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau
meninggalkan perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi
tersebut.
G. Griffin dan kawan-kawan,
Perilaku organisasi (organisational behavior) adalah sejauh mana seseorang
individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang
memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota
sejati organisasi.
H. Allen dan Meyer,
Ada tiga Dimensi komitment perilaku organisasi adalah :
1. Komitmen efektif (effective comitment): Keterikatan emosional karyawan, dan
keterlibatan dalam organisasi,
2. Komitmen berkelanjutan (continuence commitment): Komitmen berdasarkan
kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Hal ini
mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit,
3. Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada
dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal
benar yang harus dilakukan.
I. Schermerhorn Jr., Hunt, & Osborn, 2008, p. 5
Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu
organisasi.
“Organizational behavior is the study of individuals and groups in
organizations”.
3.Komunikasi interpersonal
Menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi
lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi
kelompok-kecil.
Model Jendela Johari memusatkan pada keseimbangan komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal termasuk:
• Pidato
• Komunikasi nonverbal
• penyimpulan
• parafrase
Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti:
• perdagangan
• konseling
• pelatihan
• bimbingan
• pemecahan konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin dalam bidang
psikologi, terutama analisis transaksional.
Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan,
sifat malu, dll.
Contoh untuk Keorganisasian :
Organisasi Kemahasiswaan atau biasa disebut BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ,
Kelompok ini didirikan atas tujuan untuk menyalurkan kegiatan mahasiswa dan
mengatur kegiatan sedemikian rupa agar terlaksana dengan baik .